Tak Hanya Hipertensi, Begini Dampak Garam Bagi Otak Kita

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

https://doktersehat.com/wp-content/uploads/2018/08/garam-doktersehat.jpg
Photo Source: Flickr/mocha0range

DokterSehat.Com– Garam adalah salah satu bumbu masakan yang paling sering kita konsumsi. Banyak orang yang bahkan menyebut makanan akan terasa lebih hambar jika tidak diberi garam dalam jumlah yang banyak. Masalahnya adalah dibalik kemampuannya dalam membuat rasa masakan menjadi lebih nikmat, garam juga bisa memberikan dampak kesehatan bagi tubuh kita.

Dampak berlebihan makan garam

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk membatasi asupan garam maksimal 5 gram saja setiap hari. Jumlah ini setara dengan sekitar satu sendok teh garam. Masalahnya adalah jumlah ini tidak hanya garam yang kita gunakan saat memasak. Beberapa makanan lain yang kita konsumsi seperti biskuit, keripik, atau makanan-makanan lain juga biasanya memiliki kandungan garam yang tentu tidak bisa kita sepelekan begitu saja.

Dampak dari kebiasaan mengonsumsi garam dengan berlebihan yang dikenal luas oleh masyarakat adalah menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kondisi ini juga terkait dengan penyakit pada jantung atau pembuluh darah. Hal ini disebabkan oleh kandungan natrium di dalam garam yang bisa mempengaruhi kesehatan darah dengan signifikan. Jika darah kita memiliki kadar natrium yang tinggi, maka volume darah akan meningkat dan memberikan tekanan berlebihan pada pembuluh darah. Hal inilah yang menyebabkan hipertensi.

Hanya saja, banyak orang yang tidak tahu jika garam juga bisa mempengaruhi kesehatan otak, termasuk dalam hal membuat kecerdasan atau kemampuan kognitif kita terganggu. Fakta ini diungkap dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal Nature Neuroscience. Dalam penelitian yang melibatkan tikus percobaan ini, dihasilkan fakta bahwa garam bisa memberikan pengaruh buruk bagi otak, khususnya dalam hal menurunkan kesehatan mental dan menyebabkan gangguan kognitif.

Dalam penelitian ini, tikus-tikus percobaan diberi asupan makanan yang tinggi garam selama dua bulan. Tikus-tikus tersebut kemudian dicek kondisi otaknya dengan memakai scan MRI. Hasilnya adalah, aliran darah pada tubuh tikus, khususnya yang menuju ke otak menurun dengan signifikan akibat darah yang mengental karena terlalu banyak mengandung natrium.

Saat tikus-tikus ini ditempatkan dalam tes labirin, dihasilkan fakta bahwa tikus yang mengonsumsi garam dalam jumlah banyak gagal menyelesaikan tes tersebut. Sementara itu, tikus yang tidak mengonsumsi garam dengan berlebihan masih bisa melakukannya.

Para peneliti juga menemukan fakta bahwa garam membuat respons sistem kekebalan tubuh tikus menurun drastis. Mereka pun lebih rentan terkena serangan virus dan bakteri sehingga jauh lebih mudah terkena peradangan.

Menurunkan dampak buruk dari garam

Meskipun penelitian ini dilakukan pada tikus, para peneliti yakin jika hal ini juga akan terjadi pada tubuh manusia. Karena alasan inilah kita sebaiknya mulai mencoba menurunkan dampak buruk dari garam dengan mencoba untuk menurunkan asupannya hingga ke batas aman.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menurunkan dampak buruk dari garam.

  1. Mengganti garam dengan rempah-rempah

Kita beruntung karena tinggal di negara yang kaya akan rempah-rempah sehingga bisa menggunakan bumbu ini sebagai pengganti garam. Memang, rasa masakan mungkin tidak akan segurih saat kita memasukkan garam dalam jumlah yang tinggi, namun, kita tetap akan bisa menikmati makanan tersebut.

Lambat laun, lidah kita akan terbiasa mengonsumsi makanan dengan kadar garam yang lebih rendah sehingga kita pun tidak akan mengalami dampak kesehatan.

  1. Memperbanyak asupan air putih

Dengan mencukupi kebutuhan air putih setiap hari, kita akan mencegah pengentalan darah, kondisi yang awam terjadi jika mengonsumsi garam terlalu banyak. Hal ini tentu akan mempermudah ginjal menyaring darah dan akhirnya membuat garam lebih banyak terbuang dari tubuh kita.

  1. Rajin berolahraga

Jika kita hobi ngemil, maka berat badan akan lebih mudah naik. Selain itu, kadar garam di dalam tubuh juga akan meningkat. Dengan rutin berolahraga, maka sirkulasi darah akan membaik, berat badan akan menurun, dan kita pun tidak akan mudah terkena penyakit kardiovaskular yang bisa saja dipicu oleh konsumsi garam.

  1. Makan buah pisang

Buah yang manis dan mengenyangkan ini kaya akan kalium yang bisa membantu menurunkan kadar garam di dalam tubuh. Selain pisang, kita juga bisa mendapatkan manfaat yang sama jika mengonsumsi sayuran hijau dan kedelai.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel