6 Penyebab Munculnya Keputihan pada Pria yang Harus Diwaspadai

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

keputihan-pada-pria-doktersehat

DokterSehat.Com – Keputihan adalah munculnya cairan putih atau cairan dengan warna tertentu dari vagina. Ada dua jenis keputihan, pertama keputihan siklus alami tubuh dan kedua keputihan yang disebabkan oleh penyakit menular seksual atau infeksi di dalam saluran kemih dan reproduksi. Tahukah Anda ada bahaya penyebab keputihan pada pria?

Selain pada wanita, kondisi mengeluarkan cairan dari tubuh yang bukan cairan urine atau produk aktivitas seks juga terjadi pada pria. Pada pembahasan ini kita mendefinisikan cairan yang keluar dari penis pria sebagai keputihan dan berikut beberapa hal yang bisa menyebabkannya.

Penyebab Keputihan pada Pria yang Jarang Diketahui

Keputihan atau keluarnya cairan bukan urine dan cairan kelamin pada pria bisa terjadi karena beberapa hal di bawah. Simak baik-baik dan waspadai tanda-tandanya. Berikut beberapa penyebab keputihan pada pria:

1. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih disebabkan oleh infeksi bakteri tertentu yang membuat inflamasi di sepanjang saluran. Inflamasi ini menyebabkan rasa sakit pada penis saat buang air kecil. Rasa sakit terkadang cukup kuat dan menyebabkan beberapa pria tidak tahan dan memilih untuk lebih sering menahan untuk kencing.

Gejala infeksi saluran kemih yang lainnya dan sudah parah adalah munculnya cairan tertentu dengan aroma yang tidak sedap. Selanjutnya penis juga jadi lebih lemas dan saat mengalami ereksi akan terasa sangat menyiksa. Pria dengan kondisi ini juga tidak akan nyaman saat berhubungan badan.

2. Prostatitis

Prostatitis adalah kondisi yang menyebabkan prostat mengalami inflamasi. Organ yang berguna untuk menghasilkan cairan mani ini bisa membengkak dan menyebabkan masalah. Meski pembengkakan tidak selalu disebabkan oleh kanker, pria akan merasakan nyeri yang terlalu kuat saat buang air kecil dan ejakulasi.

Gejala lain dari kondisi prostatitis ini adalah keluarnya urine dengan aroma pekat dan tidak sedap dibanding urine orang normal. Sesekali di dalam urine juga muncul darah meski tidak banyak. Pria juga akan kerap mengalami gangguan mengeluarkan urine dan mengeluarkan carian tertentu yang agak kental dan mengeluarkan aroma tidak sedap.

3. Smegma

Smegma sebenarnya tidak keluar dari penis atau lebih khusus uretra. Meski demikian bentuk dan aroma dari smegma ini menyerupai dan bisa menyebabkan masalah kalau tidak segera diatasi. Smegma sendiri merupakan kumpulan cairan atau kotoran yang berkumpul di bawah kulit kulup atau foreskin dan ini bisa menjadi penyebab keputihan pada pria.

Pria yang tidak sunat bisanya sering mengalami kondisi ini. Area di bawah kulup tidak dibersihkan dengan baik, kotoran jadi mengumpul. Kumpulan kotoran ini membentuk smegma yang kerap dijadikan tempat bakteri untuk tumbuh dan menjadi balantis.

4. Balantis

Penyebab keputihan pada pria yang lainnya adlaah balantis. Balantis adalah inflamasi yang terjadi di foreskin atau kulup penis. Inflamasi ini terkadang sampai menyebabkan kepala penis atau glans terasa sakit dan tidak nyaman saat disentuh. Kondisi ini juga menyebabkan area penis menjadi gatal dan keluar cairan tertentu dengan roma yang buruk dan tidak sedap. Kondisi balantis juga bisa menyebabkan perdarahan.

5. Klamidia

Klamidia menyerang jutaan orang di seluruh dunia dengan cepat dan mudah. Aktivitas seks yang tidak sehat menyebabkan klamidia mudah menular kepada pria atau ke wanita dengan kontak fisik dan terkena cairan kemaluan. Pria yang mengalami kondisi ini biasanya akan mengalami nyeri saat buang air kecil dan besar.

Penis juga mengeluarkan cairan tertentu yang bukan sperma atau cairan praejakulasi. Pada kondisi tertentu testis akan mengalami pembengkakan sehingga peluang terjadi masalah pada produksi sperma akan besar. Terakhir, saat buang air besar terkadang terasa sakit dan muncul perdarahan.

6. Gonore

Gonore adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan masalah pada anus, tenggorokan, dan saluran kencing yang juga dapat menjadi penyebab keputihan pada pria. Penularannya terjadi dengan berbagai aktivitas seks mulai dari vaginal, anal, dan juga oral. Gonore umumnya tidak menunjukkan tanda pada beberapa orang khususnya wanita. Namun, kalau sudah parah bisa menyebabkan masalah yang serius.

Beberapa tanda gonore sudah semakin parah adalah rasa nyeri saat buang air kecil. Selian itu akan ada cairan yang keluar dari penis atau mungkin vagina dengan warna hijau dan kekuningan dengan aroma yang tidak sedap. Tanda lain dari gangguan ini adalah testis yang terasa sakit dan nyeri di persendian.

Cara Menjaga Kebersihan Kemaluan Pria

Salah satu faktor yang memicu munculnya penyebab keputihan pada pria adalah sanitasi yang buruk. Oleh karena itu, kita harus bisa menjaga sanitasi dari penis dengan sempurna melalui beberapa cara di bawah ini.

  • Pastikan untuk tidak menggunakan celana dalam lebih dari satu hari. Meski tidak terlihat kotor, bakteri sudah ada yang menempel di sana sehingga Anda harus segera menggantinya. Normalnya dalam satu hari celana dalam diganti minimal satu kali.
  • Setelah buang air kecil wajib mencuci penis dengan bersih dan pastikan tidak ada urine lagi yang keluar. Setelah mencuci, gunakan tisu bersih agar penis menjadi kering.
  • Gunakan celana dalam yang tidak terlalu ketat agar area di selangkangan tidak mudah basah karena keringat.
  • Setelah melakukan seks, segera mandi dan bersihkan kemaluan. Hal senada juga berlaku kalau Anda melakukan masturbasi. Sisa cairan kelamin yang menempel bisa mengundang bakteri untuk mendekat.
  • Pastikan untuk melakukan seks dengan aman seperti menggunakan kondom. Seks tanpa kondom bisa meningkatkan peluang penularan penyakit menular seksual.

Inilah beberapa ulasan tentang beberapa penyebab keputihan pada pria dan cara menjaga kebersihan organ reproduksi pria. Nah, dari beberapa penyebab di atas, mana saja kira-kira yang rentan terjadi pada pria? Semoga tidak terjadi pada kita semuanya, ya!



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel